Penggunaan Produk Baja Lokal Kurangi Ketergantungan Impor
The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) mengatakan, penggunaan produk baja lokal di kegiatan hulu migas nasional diyakini bakal mengurangi ketergantungan impor.
Ketua IISIA, Silmy Karim, mengatakan SKK Migas telah mendukung industri nasional dengan meningkat penggunaan produk dalam negeri, sehingga mekanisme yang dipakai adil.
“Yang paling penting kan adil. Kalau impor terus kan terjadi persaingan yang tidak adil,” ujarnya di Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Silmy menjelaskan, tidak ada kendala dari asosiasi dari sisi harga dan kualitas, namun yang disoroti semangat untuk membangun industri baja nasional yang sehat serta berjangka panjang.
“Berjangka panjang kan artinya efisien dan kompetitif. Kalau tidak berjangka panjang tidak kompetitif yang rugi kan nasional,” katanya.
Menurut Silmy, harga baja impor dan lokal tidak ada bedanya karena pakai standar harga dunia, tapi ada oknum nakal yang bermain di bea dan rebate.
“Bisa murah 20%-30%, bersaing secara adil dengan membuat industri baja bisa adil karena baja itu ibu dari industri dan daya saing suatu negara,” pungkasnya.

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk (SPINDO) officially became part of the INKINDO National Gathering (SILATNAS) 2025, a national event held by the National Association of Indonesian Consultants (INKINDO) on Thursday, May 15, 2025 at Claro Hotel Makassar, Jl. A.P. Pettarani No. 03. This activity is an INKINDO communication and coordination forum attended by hundreds of participants from various sectors in South Sulawesi.

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk (SPINDO) secara resmi menjadi bagian dari Silaturahmi Nasional (SILATNAS) INKINDO 2025, sebuah acara nasional yang digelar oleh Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) pada Kamis, 15 Mei 2025 di Hotel Claro Makassar, Jl. A.P. Pettarani No. 03. Kegiatan ini merupakan forum komunikasi dan koordinasi INKINDO yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai sektor di Sulawesi Selatan.